Oknum Guru Aniaya Kepsek di Kepahiang

Rekan Kerja Ungkap Kepribadian Oknum Guru Aniaya Kepsek di Kepahiang Bengkulu

Seorang oknum guru SMP di Kepahiang, Bengkulu berinisial RL, ditangkap polisi karena menganiaya kepala sekolah (kepsek) tempatnya mengajar.

|
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
HO Polres Kepahiang
GURU ANIAYA KEPSEK - Pelaku RL saat diamankan Polres Kepahiant Polda Bengkulu, Selasa (22/4/2025). Pelaku mengaku sakit hati karena akan dimutasi, sehingga nekat menganiaya korban. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Oknum guru SMP di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu berinisial RL, ditangkap polisi karena menganiaya kepala sekolah (kepsek) tempatnya mengajar.

Salah satu rekan kerja RL, As mengatakan pelaku sempat mengajar selama 10 tahun di sekolah ini, sebelum pindah ke SMP di Bermani Ilir.

As yang saat ini menjabat sebagai waka kesiswaan mengatakan pelaku sebenarnya sangat pintar, dan merupakan seorang guru bahasa inggris.

Sehari-hari, asalkan tidak diganggu, pelaku sebenarnya baik-baik saja.

Ia juga membenarkan jika selama 10 tahun mengajar di sekolah yang sama, pelaku RL sempat berselisih paham dengan beberapa guru dan kepala sekolah.

Karena sudah mengerti keprihadian pelaku, guru-guru lain akhirnya membiarkan pelaku, dan berusaha untuk tidak sampai menyinggung pelaku.

Bahkan, saat pelaku tidak masuk sekolah, para guru dan kepala sekolah membiarkan, agar tidak menyulut emosi pelaku.

"Jadi, kalau dengan pak RL ini, jangan sampai terganggu. Dia tidak bisa diajak bercanda. Itu saja. Kami sudah mengerti," kata As kepada TribunBengkulu.com, Kamis (24/4/2025).

Pada akhir 2024 lalu, pelaku RL akhirnya dipindahkan ke SMP di Bermani Ilir, hingga akhirnya terjadi kasus penganiayaan ini.

"Kalau di sekolah kami, beliau mengajar sudah lama. Dari tahun 2010, sampai 2024 kemarin," ungkap As.

Kejadian penyaniayaan ini sendiri terjadi di pinggir jalan di Desa Taba Saling, Tebat Karai. Salah satu warga, Sumi membenarkan peristiwa penganiayaan ini.

Menurut Sumi, dirinya tidak mengetahui persis kejadian, karena terjadi di pagi hari.

"Tapi, saat kami keluar rumah, sudah ramai orang. Korban lalu dibawa warga lain ke rumah sakit," ungkap Sumi.

Baca juga: Kisah Perempuan Petani Kopi Tangguh Iklim di Kepahiang Bengkulu, Angkat Derajat Ekonomi Keluarga

Pelaku Diringkus

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved