PMI Asal Bengkulu Meninggal
Pemulangan PMI asal Seluma Bengkulu yang Meninggal, Disnakertrans Tunggu Surat KBRI Tokyo
Disnakertrans Bengkulu masih menunggu surat dari KBRI Tokyo soal pemulangan PMI asal Seluma.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Ricky Jenihansen
Berdasarkan informasi dari pihak Rumah Sakit Ibaraki Seinan Medical Center serta konfirmasi yang diterima dari KBRI Tokyo pada 7 November 2025, Adelia dinyatakan meninggal dunia akibat komplikasi penyakit tersebut.
Pihak keluarga telah menyampaikan keinginan untuk memulangkan jenazah ke Indonesia, namun terkendala biaya rumah sakit dan pemulangan.
Identitas Pekerja Migran Indonesia
Nama: Adelia Maisya
Tempat/Tanggal Lahir: Kampai, 4 Mei 2002
Jenis Kelamin: Perempuan
No. Paspor: C9212175
Alamat Indonesia: Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu
Negara Penempatan: Jepang
Kontak Keluarga:
0821-8005-9992 (Liskan – orang tua)
08180-7369-7304 (Fugu – kontak di Jepang)
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia telah melakukan penelusuran data pada SISKOP2MI dan tidak menemukan data yang dimaksud. Oleh karena itu, diduga kuat proses penempatan dilakukan secara ilegal.
Satgas Dugaan TPPO
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan geram atas meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) Adellia Meysa asal Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, di Jepang.
Terkait hal tersebut, Helmi mengupayakan penanganan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Saya tidak terima jika ada warga Bengkulu dibuat seperti ini (bekerja di luar negeri tanpa prosedur yang jelas, red). Saya sudah perintahkan Disnakertrans untuk menyelesaikan persoalan ini, hari ini SK-nya saya buat,” ungkap Helmi saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Selasa (11/11/2025).
Helmi secara resmi menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor 500.15/1925/D4-PPKB-03/2025 untuk membentuk tim investigasi khusus guna mengungkap fakta di balik kasus ini.
Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor G.444.DP3APPKB Tahun 2023 yang membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO di provinsi tersebut.
Tim investigasi terdiri dari pejabat lintas instansi yang bertugas melakukan penyelidikan mendalam dan mengumpulkan data lengkap terkait penyebab kematian korban.
Anggota tim antara lain:
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu
| Daftar Anggota Tim Khusus Bentukan Gubernur Helmi untuk Usut Kasus Kematian PMI Adellia di Jepang |
|
|---|
| Kasus Warga Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Helmi Hasan Bentuk Tim Investigasi Dugaan TPPO |
|
|---|
| PMI Bengkulu Meninggal di Jepang, Gubernur Helmi Hasan Minta Warga Hati-Hati Kerja ke Luar Negeri |
|
|---|
| PMI Seluma Bengkulu Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Geram soal Dugaan Perdagangan Orang |
|
|---|
| Adellia Mesya, PMI Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Helmi Koordinasi ke KBRI Tokyo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Disnakertrans-Bengkulu-beberkan-mendaftar-di-Maganghub.jpg)