Berita Bengkulu

Hari Ayah Nasional di Bengkulu, Menteri Wihaji Singgung Tragedi SMAN 72 Jakarta

Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November dipusatkan di Provinisi Bengkulu, pada Jumat (14/11/2025).

Panji Destama/TribunBengkulu.com
HARI AYAH NASIONAL - Salah satu peserta saat melakukan interaksi ayah dan anak di acara Hari Ayah Nasional di Lapangan Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Jumat (14/11/2025). Menteri Wihaji singgung tragedi SMAN 72 Jakarta saat Hari Ayah Nasional di Bengkulu, ingatkan soal interaksi keluarga. 

Ringkasan Berita:
  • Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November dipusatkan di Provinisi Bengkulu
  • Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji hadir melalui daring
  • Wakil Gubernur Bengkulu, Mian mengatakan, peran ayah dalam keluarga bukan hanya mencari nafkah
  • Selain memperingati Hari Ayah Nasional, juga mengkampayekan soal Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November dipusatkan di Provinisi Bengkulu.

Puncak kegiatan Hari Ayah Nasional dilaksanakan di Lapangan Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Jalan Pembangunan, Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu, Jumat (14/11/2025).

Dalam kegiatan itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji melalui daring menyinggung tragedi SMAN 72 Jakarta.

Dalam tragedi SMAN 72 Jakarta, pelaku pengeboman diduga korban perundungan atau bullying.

“Terjadinya perundungan atau bullying menjadi renungan ataupun refleksi bagi kita semua, bahwa kita sempatkan untuk mengobrol dengan anak kita. Intinya jangan sampai anak-anak kita banyak mengobrol dengan handphone, hingga mereka dipengaruhi oleh handphone,” ungkap Wihaji dalam daring, Jumat (14/11/2025) pukul 10.30 WIB.

Selain memperingati Hari Ayah Nasional, dalam kegiatan itu juga mengkampayekan soal Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, mengatakan untuk mencegah terulangnya kasus seperti yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, pertumbuhan anak-anak perlu dibangun dari pondasi awal yang kuat.

Pondasi yang dimaksud terkait, kecerdasan intelektual yang diiringi dengan kecerdasan emosional dan spritualnya.

“Pondasi awal yang dimaksud seperti kecerdasan intelektual yang diiringi dengan kecerdasan emosional dan spritualnya. Hingga kecerdasaan ini menjadi budaya yang bagus, atau yang lebih dikenal internalisasi,” jelas Zamhari saat diwawancara usai kegiatan, pada Jumat (14/11/2025).

Zamhari menerangkan, bahwa saat ini penting untuk mulai membudayakan perilaku positif sehingga menjadi kebiasaan sehari-hari.

Ia menambahkan, dengan adanya program GATI, hal ini harus dijadikan bagian dari budaya, agar di masa depan anak-anak dapat tumbuh tanpa menghadapi permasalahan yang serius.

“Dengan kampanye GATI ini harus menjadi budaya, agar anak-anak kita ke depan tidak menjadi masalah,” tutur Zamhari.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian mengatakan, peran ayah dalam keluarga itu bukan hanya mencari nafkah, namun ikut andil dalam pertumbuhan anak.

“Seorang ayah bukan hanya mencari nafkah saja, tetapi sentuhan kepada anak-anaknya, komunikasi,” jelas Mian.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved