Viral Lokal

Klarifikasi Promotor VIR di Kepahiang Bengkulu, Banyak Member Dirugikan

Promotor VIR di Kepahiang, Bengkulu, Faisol Husein angkat bicara mengenai banyak anggota atau member merasa dirugikan, Rabu (12/11/2025).

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
HO Polres Kepahiang
VIR DI KEPAHIANG - Promotor VIR di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Faisol Husein saat konsultasi di Polres Kepahiang, Rabu (12/11/2025) pagi. Faisol mengaku mendapatkan ancaman akibat banyak member tak bisa lagi menarik saldo. 

Ringkasan Berita:
  • Promotor VIR di Kepahiang angkat bicara mengenai banyak member merasa dirugikan
  • Faisol mengaku harus membayar pajak sebesar Rp 57 juta, baru dana bisa dicairkan
  • Faisol pada Rabu pagi (12/11/2025) berkonsultasi ke Polres Kepahiang soal ancaman member

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Klarifikasi Promotor VIR di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Faisol Husein.

Faisal Husein angkat bicara mengenai banyak anggota atau member yang mengaku tidak bisa lagi menarik uang mereka di aplikasi VIR.

Usai ke Polres Kepahiang pada Rabu (12/11/2025), Faisol mengatakan selama ini, dirinya berhasil di VIR, dan sudah bisa menarik Rp 50 juta, per bulan.

Tapi, beberapa hari ini, seluruh dana di aplikasi tidak bisa dicairkan, dan tiba-tiba ada kewajiban untuk membayar pajak.

Faisol sendiri mengatakan ia harus membayar pajak sebesar Rp 57 juta, baru dana bisa dicairkan.

"Kata perusahaan, bayar pajak dulu, baru bisa dana dicairkan. Tapi, tidak ada jaminan setelah bayar pajak, saldo itu bisa dicairkan. Makanya saya bilang ke anggota, saya tidak akan bayar pajak, karena tidak ada jaminan bayar pajak besok saldo bisa cair," kata Faisol.

Faisol sendiri membenarkan bahwa dirinya yang pertama memperkenalkan VIR di Kepahiang dan Bengkulu.

Awalnya, dia mengetahui VIR dari media sosial Facebook, dan mengembangkannya di Kepahiang, dengan modal awal Rp 300 ribu, dan terus berkembang.

Karena itu, dia memiliki banyak anggota, dan banyak yang tertahan saldonya.

Beberapa anggota ini kemudian mengancam akan membakar dan menjarah rumahnya pada Selasa (11/11/2025) malam.

Karena merasa terancam, Faisol pada Rabu pagi kemudian berkonsultasi ke Polres Kepahiang, dengan ancaman yang dia terima.

"Dan katanya, polres siap membantu, kalau ada orang yang mengancam saya," ungkap dia.

Sementara, di media sosial yang ada di Kepahiang, beberapa akun mengaku jadi korban dengan aplikasi VIR, dengan dana atau saldo yang sudah tidak bisa ditarik.

Salah satu korban, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan dirinya telah mengalami kerugian sampai jutaan Rupiah.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved