Berita Rejang Lebong

Apel Siaga Tanggap Darurat Bencana Polres Rejang Lebong, Kapolres: Responsif dan Terintegrasi

Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir memimpin Apel Gelar Personel dan Peralatan Tanggap Darurat Bencana, Selasa (4/11/2025).

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com
SIAGA BENCANA - Apel Gelar Personel dan Peralatan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, pada Selasa (4/11/2025) pagi. Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir. 
Ringkasan Berita:
  • Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir memimpin Apel Gelar Personel dan Peralatan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025
  • Sinergi lintas sektor sangat diperlukan agar penanganan bencana dapat berjalan lebih efektif dan efisien
  • Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerentanan bencana alam tertinggi di Indonesia

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Polres Rejang Lebong menggelar Apel Gelar Personel dan Peralatan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, pada Selasa pagi (4/11/2025). 

Apel siaga dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Kegiatan berlangsung di Lapangan Apel Satya Haprabu Polres Rejang Lebong sekitar pukul 08.00 WIB.

Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir, S.I.K., M.H., dan dihadiri oleh unsur Forkopimda Rejang Lebong, BPBD, TNI, Basarnas, serta berbagai instansi terkait lainnya.

Dalam amanatnya, Kapolres AKBP Florentus Situngkir menyampaikan bahwa apel kesiapan tanggap darurat bencana ini digelar secara serentak dari tingkat Mabes Polri hingga ke jajaran Polres di seluruh Indonesia.

Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam penanganan bencana yang bersifat kolaboratif, terintegrasi, serta responsif.

“Melalui apel kesiapan ini, kita mempersiapkan tim tanggap bencana, tim rehabilitasi, serta sarana dan prasarana pendukung. Penguatan edukasi kepada masyarakat juga penting agar kita mampu melakukan quick response dalam memitigasi bencana,” kata kapolres.

Kapolres juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang hadir dan berperan aktif dalam kegiatan ini.

Menurutnya, sinergi lintas sektor sangat diperlukan agar penanganan bencana di wilayah hukum Polda Bengkulu dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Lebih lanjut, kapolres menyoroti bahwa Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerentanan bencana alam tertinggi di Indonesia.

Secara geografis, Bengkulu berada di pesisir barat Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, serta termasuk dalam jalur Ring of Fire dengan aktivitas tektonik dan vulkanik yang tinggi.

“Sejarah mencatat, Bengkulu pernah mengalami sejumlah gempa besar pada tahun 2000, 2007, 2016, 2017, 2020, 2021, 2022, dan 2025 yang menimbulkan kerusakan parah serta korban jiwa,” jelasnya.

Selain gempa bumi, Bengkulu juga rawan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, abrasi pantai, kekeringan, dan badai tropis.

Berdasarkan data BPBD Provinsi Bengkulu, tercatat ada 92 kejadian bencana pada tahun 2023, 48 kejadian pada 2024, dan 32 kejadian hingga tahun 2025.

Kapolres menegaskan, penanganan bencana tidak dapat dilakukan secara sektoral, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas instansi, peningkatan sumber daya, serta integrasi sistem informasi kebencanaan.

“Mari kita jadikan apel ini sebagai momentum untuk memperkuat tanggung jawab, profesionalitas, dan komitmen kita untuk selalu hadir di tengah masyarakat ketika bencana terjadi,” ungkap kapolres.

Baca juga: Divonis Mati, Gunawan Pelaku Pembunuhan Istri dan Anak Tiri di Rejang Lebong Ajukan Banding

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved