Kasus Pembunuhan Subang

Tak Hanya Perwira Polisi, 2 Bintara Diduga Punya Peran Dalam Kasus Pembunuhan Subang

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang semakin mendekati titik terang.

Editor: Kartika Aditia
TribunnewsBogor.com
Tak Hanya Perwira Polisi, 2 Bintara Diduga Punya Peran Dalam Kasus Pembunuhan Subang 

TRIUNBNEGKULU.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang semakin mendekati titik terang.

Tak hanya 1 perwira polisi, namun ada dua anggota kepolisian yang diduga menyalahi aturan dalam penanganan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Oleh sebab itu, penyidik Polda Jabar pun tengah memeriksa tiga polisi tersebut yang diduga membuat kasus pembunuhan ibu dan anak itu berjalan sangat lambat.

"Untuk melakukan pengungkapan kasus, kita merangkai peristiwanya agar mendapatkan petunjuk yang tepat, salah satunya kita laksanakan pra rekonstruksi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Kamis (16/11/2023).

tak hanya di satu TKP saja, polisi pun mendatangi tempat yang menjadi jejak sebelum terjadinya pembunuhan Tuti dan Amalia.

Pun dengan TKP di warung pecel lele yang punya kaitan khusus dengan pembunuhan tersebut.

"Pra rekonstruksi yang kita laksanakan ini ada di dua tempat, pertama di TKP untuk melihat pada saat peristiwa kejadian dan peristiwa setelah kejadian. Ada lagi TKP pecel lele karena TKP ini merupakan di mana ada pertemuan tersangka," ungkap Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Baca juga: Penjelasan Polisi Viral HS Polwan Polres Tebingtinggi Diduga Mabuk Hingga Teler di Tempat Hiburan

Selain TKP, polisi juga memeriksa lima saksi mencurigakan di kasus Subang.

Dari lima orang tersebut, ada tiga orang yang ternyata punya peran penting dalam lambannya pengungkapan kasus Subang.

"Ada pemeriksaan terhadap beberapa orang yang masuk di TKP satu hari setelah kejadian, di mana ada lima orang yang masuk di TKP tersebut. Yang masuk ini masuk tanpa prosedur dan masuk tanpa sepengetahuan penyidik," imbuh Ibrahim Tompo.
Tiga orang tersebut adalah anggota kepolisian yang diduga menjadi penyebab mandeknya pengungkapan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Sebab secara sengaja ketiga polisi tersebut masuk ke TKP dan membersihkan lokasi.

"Malah sampai di TKP (5 orang mencurigakan) itu melakukan pembersihan. Ini kan betul-betul bertentangan dengan pengungkapan kasus, di mana tidak boleh TKP dibersihkan," kata Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Mengurai detail, Kombes Pol Ibrahim Tompo pun menguak sosok tiga polisi yang diduga terlibat dalam kasus Subang.

Ternyata tiga polisi tersebut masih punya hubungan saudara dengan tersangka kasus Subang yakni Yosef.

"Yang masuk membersihkan TKP ada keterlibatan anggota polisi, salah satunya perwira, kita lakukan pemeriksaan," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo.

"Perwira satu orang, bintara dua orang, dan memang ketiga orang ini punya hubungan keluarga dengan tersangka, tiga orang anggota polisi sedang dilakukan pemeriksaan," sambungnya.

Atas keterlibatan tiga polisi tersebut, penyidik tengah mendalami perannya.

Termasuk dengan dugaan ketiga polisi tersebut melakukan tindak pidana dan pelanggaran kode etik sebagai anggota kepolisian.

"Kita lakukan pemeriksaan, apakah yang bersangkutan (3 polisi), apakah menyalahi prosedur. Kedua, apakah memang yang bersangkutan punya kesalahan sesuai kode etik polisi karena memang tidak sesuai prosedur. Ketiga, apakah yang bersangkutan melanggar pidana, masih kita lakukan penyidikan," pungkas Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Baca juga: Pria yang Serahkan Diri ke Polisi Ngaku Maling Motor Diduga Ingin Numpang Hidup, Ini Kata Polisi

Penjelasan Polisi Terkait Kemungkinan Ada Tersangka Baru

Pihak Penyidik Polda Jabar dan Puslabfor Bareskrim Polri masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi baru.

Tidak hanya memeriksa keterangan saksi untuk memperkuat bukti tambahan, tapi para saksi juga dilakukan pemeriksaan DNA.


Adapun pemeriksaan DNA terhadap para saksi baru bertujuan untuk mengunglap 2 DNA misterius yang ditemukan di jasad kedua korban.

"Pemeriksaan DNA terhadap para saksi masih terus dilakukan untuk mencocokan dengan DNA misterius yang ditemukan di Jasad Kedua korban," kata Kombes Surawan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar dikutip TribunBengkulu dari TribunJabar.id, Rabu (15/11/2023)

Bahkan Surawan juga memastikan, jika DNA tersebut berhasil diungkap, tak mustahil kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus kematian keji Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut."Kami bersama Puslabfor masih terus selidiki 2 DNA misterius tersebut, untuk mengungkap peran kedua orang yang DNA nya ditemukan di TKP," katanya.


DNA misterius itu ditemukan polisi di mobil Alphard.

Seperti diketahui, jenazah Tuti dan Amalia ditemukan ditumpuk di bagasi mobil Alphard yang diparkir di garasi rumah TKP di Jalan Cagak, Subang.

Pembunuhan Tuti dan Amalia dilakukan 18 Agustus 2021 silam.


Berdasarkan prarekonstruksi, Yosep Hidayah mengangkut jasad putrinya, Amalia Mustika Ratu ke bagasi mobil Alphard

Prarekonstruksi kasus Subang ini tepatnya dilakukan di rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Saat prarekonstruksi ini digelar, tim Polda Jabar hanya menghadirkan satu dari lima tersangka yang telah ditetapkan.

Satu tersangka tersebut adalah Muhammad Ramdanu alias Danu, sementara keempat tersangka lainnya diperankan oleh pemeran pengganti.

Adapun, terdapat sekitar 95 adegan prarekonstruksi yang diperagakan ketika pembunuhan terhadap ibu dan anak itu terjadi, yang diurut berdasarkan keterangan Danu.

Salah satu adegan yang diperagakan adalah adegan ketika Yosep mengangkut jasad Amalia Mustika Ratu ke dalam mobil Alphard.

Reka adegan tersebut terjadi dalam adegan ke-70 sampai 85.

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id dari luar TKP, Yosep terlihat mengangkut Amalia yang digantikan oleh manekin.


Yosep membawa jasad putrinya itu melalui pintu depan rumah, kemudian mengarah ke bagasi mobil Aphard yang terparkir tepat di sampingnya.

Kemudian, Yosep menyimpan jasad Amalia tepat di atas jasad Tuti yang telah terlebih dahulu disimpan oleh tiga tersangka lainnya.


Setelah adegan memasukan kedua jasad Ibu dan anak tersebut, pada adegan ke-94, Danu terlihat sibuk membawa sebuah ember berisi air.

Air dalam ember itu untuk membersihkan lantai dari bercak darah maupun bekas kaki para tersangka yang ada pada bagian depan hingga ke dalam rumah.

Setelah membersihkan lantai, adegan prarekontruksi pun selesai, Danu kembali pulang menggunakan motor bebek menuju arah Jalancagak.

Sementara Yosep dan kedua anak Mimin tak diketahui kemana perginya setelah itu.

Baca juga: Kronologi Mobil Pikap Tabrak Tiang Listrik di Jalan Lintas Kepahiang-Curup, Bayi 8 Bulan Selamat

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved