Sengketa SDN 62 Kota Bengkulu

Kilas Balik Polemik Sengketa Lahan SDN 62 Kota Bengkulu Antara Ahli Waris vs Pemkot Bengkulu

Kilas Balik Sengketa Ahli Waris Lahan SDN 62 vs Pemkot Bengkulu, Jelang Eksekusi Pemkot Didesak Hapus Aset

Editor: Hendrik Budiman
TribunBengkulu.com/Romi Juniandra
SDN 62 Kota Bengkulu, yang kini sudah dikosongkan dan siswa dititipkan belajar di SDN 51 Kota Bengkulu. 

Ia khawatir dengan perkataan tersebut, dapat mengganggu psikologi dari anaknya.

Disamping juga, untuk jam belajar dinilai kurang efektif karena mulai pukul 13:00 sampai 17:00 WIB.

Ia lebih menginginkan jika anaknya bisa belajar pagi seperti sebelumnya.

"Kita dukung lah bagaimana kondisi anak. Tapi ya, jangan selama di sini. Dulu pemda janji cuma 1 tahun menumpang. Tapi ini malah sudah 3 tahun juga masih, " sesalnya.

Tak hanya itu, ia mengatakan persoalan lainnya juga ada di tengah nasib menumpang sekolah ini yakni saling mencurigai jika ada salah satu barang siswa yang tertinggal.

Baca juga: 4 Tahun Siswa SDN 62 Kota Bengkulu Menumpang Belajar, Ini Kondisi Terbaru Bangunan SD yang Disegel

Terutama barang tersebut milik siswa SDN 51 Kota Bengkulu, sehingga komunikasi antar siswa sendiri juga renggang akibat miskomunikasi ini.

"Ada dulu, siswa yang hilang pensil warna. Akhirnya mereka saling tuduh, antara jam pagi dan jam siang, biso belago kelak, " imbuhnya.

Sementara itu, pihak SDN 62 Kota Bengkulu menjelaskan saat ini hanya ratusan yang mereka miliki, dari kelas 1 hingga kelas VI, untuk satu kelas hanya berkisar belasan siswa.

"23 September 2019 kita pindah ke SD 51.Awalnya ada 547 siswa, dengan 16 kelas. Tapi sekarang tinggal 9 kelas, hanya tersisa 154 siswa, " ungkapnya.

Berkurangnya murid di SDN 62 Kota Bengkulu ini terjadi pada tahun pertama penyegelan sekolah.

Saat itu, ada pindah sekolah masalah yang dilakukan oleh para wali murid.

Ia menjelaskan untuk jam belajar, di SDN 62 Kota Bengkulu ini dimulai pada pukul 13:00 sampai 17:00 WIB pada hari Senin - Kamis.

Sementara, untuk Jumat pembelajaran dimulai pukul 13:30 sampai 16:00 WIB.

"Satu kelas nya belasan siswa, ada yang 15 an siswa dan 20 kelas hanya 3 kelas. Kita full kan 20 itu, kan syarat mengajar untuk sertifikasi itu minimal 20 siswa, " tukasnya.

Butuh Anggaran Rp 9 Miliar Bangun Gedung Baru

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved