Sosok Pencipta Motif Batik Liku Sembilan Elok, Batik Khas Karya WBP Lapas Perempuan Bengkulu

Sosok pencipta motif batik khas karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Bengkulu.

|
Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: Yunike Karolina
Nur Rahma Sagita/TribunBengkulu.com
WBP saat sedang mengerjakan batik khas Lapas Perempuan Bengkulu yang memiliki motif Liku Sembilan Elok, Senin (29/7/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sosok pencipta motif batik khas karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Bengkulu.

Ternyata yang mempunyai ide membuat motif batik khas Lapas Perempuan Bengkulu adalah Gayatri Lachmi.

Gayatri merupakan Kepala Lapas Perempuan kelas II B Bengkulu yang berada di Jalan Supratman Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.

Berbeda dengan batik khas Bengkulu pada umumnya yang menggunakan besurek sebagai motif, batik karya WBP Lapas Perempuan Bengkulu tidak memakai motif besurek.

Meski tanpa motif besurek, namun karya WBP Lapas Perempuan Bengkulu tetap mengangkat tema kearifan lokal sehingga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.

Kepada TribunBengkulu.com, Gayatri mengungkapkan jika batik Lapas Perempuan Bengkulu tanpa menggunakan motif besurek, namun tetap mengangkat tema kearifan lokal Bengkulu.

Hal itu sengaja dia lakukan meskipun motif besurek selama ini menjadi ciri khas batik Bengkulu, sebagai pembeda dengan batik-batik Bengkulu lainnya.

“Kita sengaja tidak mengambil motif besurek, tetapi tetap mengangkat kearifan lokal," ujar Gayatri saat ditemui di ruangannya, Senin (29/7/24).

Motif batik khas karya WBP adalah motif Liku Sembilan Elok. Motif ini menggambarkan keadaan kawasan hutan lindung yang berada di Liku Sembilan dengan kondisi jalan yang berkelok.

“Jadi, motifnya ada gambar jalannya, kemudian ada juga motif seperti daun-daun kopi dan bunga Rafflesia,” jelas Gayatri.

Untuk proses pembuatan batik, lanjut Gayatri, ada dua macam yaitu batik tulis dan batik cap.

Teknik pembuatan batik tulis dan cap ini sedikit berbeda. Batik tulis atau batik tradisional dibuat dengan menggambar langsung pola di atas kain dengan canting. Sementara batik cap dibuat masih menggunakan lilin tapi memakai bantuan cap untuk polanya.

"Proses pengerjaannya sesuai dengan cuaca panas. Misalnya, untuk satu lembar batik tulis selesainya seminggu paling lama satu kalau cuaca panas,” kata Gayatri.

Gayatri menambahkan saat ini ada 12 WBP yang mengikuti kegiatan membatik.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved