Berita Rejang Lebong

Petani Padi di Rejang Lebong Was-was, Debit Air Menipis Usai Kemarau

Cuaca kemarau beberapa waktu terakhir ini ternyata berdampak pada sektor pertanian. Khususnya pada tanaman padi karena saat ini baru masuk tanam.

|
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
Sejumlah lahan sawah di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu mengalami kesulitan air, Rabu (7/8/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Cuaca kemarau beberapa waktu terakhir ini ternyata berdampak pada sektor pertanian di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Khususnya pada tanaman padi sawah karena saat ini baru masuk masa tanam. Semenjak kemarau melanda wilayah Rejang Lebong, debit air di lokasi persawahan menurun.

Para petani merasa was-was tanaman padi yang baru ditanam akan rusak akibat tidak mendapatkan air yang cukup. 

Salah satu petani padi di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup, Iwan (45) mengatakan memang saat ini debit air di sawah miliknya tengah berkurang jauh. Ia pun mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Padi di sawahnya baru saja ditanam sehingga memerlukan air yang cukup banyak. 

"Berkurang debit air, harus rajin kontrol pak, karena khawatir kekeringan, ini tanaman padi saya baru berusia 15 hari, lagi butuh sekali air," jelas Iwan. 

Iwan juga mengatakan, penyakit dan hama juga menjadi tantangan saat musim kemarau. Namun yang lebih penting menurutnya adalah ketersedian air yang harus tercukupi. Jika tak mendapatkan nutrisi dan air yang cukup, kualitas tanaman padi bakal menurun. 

"Jadi kita was-was, jangan sampai kekeringan dan menurunkan kualitas padinya," lanjut Iwan. 

Sementara itu petani padi lainnya, Didin juga mengungkapkan kondisi air sudah sangat minim. Berkurangnya debit air di lahan persawahannya itu telah terjadi sekitar sebulan lalu.

Bahkan tak sedikit teman petaninya yang beralih tanam. Yakni dengan menunda menanam tanaman padi dan menanam tanaman yang membutuhkan air sedikit seperti jagung, kacang, timun dan lainnya. 

"Kita memang khawatir kalau melihat air sekarang, tapi saya coba saja, rasanya cukup, ini ada petani disebelah saya yang bahkan mengganti tanaman," kata Didin. 

Baca juga: Sejumlah Kendaraan Diduga Bodong Terjaring Operasi Patuh Nala 2024 di Rejang Lebong

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved