Pengeroyokan Pelajar di Rejang Lebong

'Tak Adil, Anak Saya Lumpuh', Curhat Ayah Pelajar Korban Pengeroyokan di Rejang Lebong Bengkulu

Kepada TribunBengkulu.com, Rovi berharap agar para pelaku pengeroyokan segera diadili dan divonis, karena menurutnya kasus ini sudah terlalu lama.

|
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
Kolase Tribun Bengkulu
PENGEROYOKAN PELAJAR - (kiri) Kondisi Reza, pelajar korban pengeroyokan di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang mengalami kelumpuhan-(kanan) Rovi, ayah korban. Ayah korban berharap pelaku pengeroyokan sang anak pada (21/9/2024), disel. 

Pada kasus ini, berkasnya di split menjadi tiga berkas. Alasannya karena para pelaku ini perannya berbeda-beda dalam perkara itu.

Meksipun demikian, pihaknya memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan aturannya. Adapun empat tersangka dalam kasus ini berinisial BK (16), FN (15), ZA (16) dan DA (17).

"Berkasnya split jadi tiga, karena peran pelaku ini kan berbeda-beda," jelas kanit.

Baca juga: Nasib Pilu Reza Pelajar di Rejang Lebong Korban Pengeroyokan Kini Lumpuh, Pelaku Belum Diadili

Kesulitan Biaya Pengobatan

Pihak keluarga sudah membawa Reza ke berbagai rumah sakit namun sampai sekarang masih belum juga sembuh dan terus berusaha agar korban bisa mendapatkan keadilan.

Terutama agar, para pelaku bisa diadili oleh hukum dan mendapatkan hukuman yang berat. 

"Terlalu lambat prosesnya, hancur hati kami melihat kondisi anak. Sedangkan para pelakunya belum juga dihukum dengan berat," kata Rovi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (5/2/2025). 

Menurut Rovi, mediasi antara pihak korban dan pelaku tidak kunjung berhasil.

Keluarga sebenarnya telah berkomitmen apabila pihak pelaku meminta perdamaian tentu akan diterima.

Namun dengan catatan pihak pelaku membantu biaya pengobatan korban hingga sembuh. 

"Tapi sudah 6x mediasi tapi tidak sesuai harapan, Kami mohon kepada pihak berwajib agar para pelaku diproses secara hukum," tutur Rovi. 

Pihak keluarga saat ini sedang kesulitan terkait biaya pengobatan korban.

Bahwa semua harta benda sudah terjual termasuk juga berutang ke berbagai tempat.

Namun sampai sekarang, kondisi anaknya belum juga membaik.

Pihaknya berharap adanya perhatian baik dari pemerintah maupun dermawan untuk membantu pengobatan korban. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved