Viral Lokal

Pernyataan Faisol, Promotor VIR Bengkulu yang Kini Merasa Terancam: Saya Akan Bertanggung Jawab

Faisol, promotor VIR Bengkulu, mengaku ikut jadi korban. Ia menolak aturan pajak yang dinilai tak masuk akal dan kini dikeluarkan dari perusahaan.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
VIR KEPAHIANG - Promotor VIR di Kepahiang Provinsi Bengkulu, Faisol Husein pada Kamis (13/11/2025). Dia mengaku siap bertanggungjawab dan siap diperiksa pihak berwenang. 

Ringkasan Berita:
  1. Faisol Husein menyatakan telah keluar dari aplikasi VIR.
  2. Ia menilai aturan pembayaran pajak sebelum penarikan saldo tidak masuk akal.
  3. Pajak harus dibayar memakai uang pribadi dan masuk ke saldo perusahaan.
  4. Faisol menolak aturan tersebut dan menyampaikannya di semua grup.
  5. Ia kemudian dikeluarkan dari perusahaan dan grup WhatsApp VIR.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG – Promotor Veolia International Resource Recycling Group Indonesia (VIR) di Kepahiang, Bengkulu, Faisol Husein, menyatakan dirinya sudah keluar dan tidak lagi bergabung dengan aplikasi tersebut.

Menurut Faisol, ia merasa VIR tidak logis lagi ketika member diminta membayar pajak agar saldo bisa ditarik.

Menurut dia, aturan ini tidak masuk akal sehingga ia menentangnya.

Apalagi, pajak tersebut harus dibayar menggunakan uang pribadi, bukan melalui saldo yang tersedia.

Pembayaran pajak juga dinilai tidak wajar karena dibayarkan ke saldo perusahaan, bukan ke negara.

"Langsung saya sampaikan, saya menolak semua keputusan perusahaan. Saya sampaikan di semua grup, jangan bayar pajak, karena tidak ada jaminan saldo akan dicairkan," kata Faisol kepada TribunBengkulu.com, Kamis (13/11/2025).

Akibat penentangan ini, Faisol mengaku kemudian dikeluarkan dari perusahaan.

Ia juga sudah dikeluarkan dari grup WhatsApp VIR, meski sebelumnya berada di level tertinggi sebagai manajer level 6.

Faisol menegaskan dirinya siap bertanggung jawab dan akan menghadapi semua risiko yang ditimbulkan oleh VIR.

Termasuk jika nantinya harus diperiksa oleh pihak berwenang seperti kepolisian.

"Saya akan bertanggungjawab kepada link yang saya tawarkan. Silahkan nanti pihak berwenang yang menilai," ujar dia.

Faisol juga meminta masyarakat yang menjadi korban agar tidak mengancam atau melakukan perbuatan pidana terhadap dirinya.

Menurut dia, hal itu hanya akan merugikan masyarakat, baik secara materi maupun jika harus berhadapan dengan hukum.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved