Viral Lokal

Jejak Penyebaran VIR di Rejang Lebong Bengkulu, Iming-Iming Foto Sampah Dapat Uang, Kini Tak Cair

Warga Rejang Lebong geger! Aplikasi VIR yang janjikan uang dari foto sampah kini tak bisa diakses, saldo pengguna raib.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
PERTEMUAN VIR - Foto kolase kegiatan seminar dan aplikasi VIR. Investasi dengan modal upload foto sampah ini scam. Aplikasi VIR yang janjikan uang dari foto sampah kini tak bisa diakses, saldo pengguna raib. 

Ringkasan Berita:
  1. Aplikasi VIR menjanjikan penghasilan dari unggah foto sampah setiap hari.
  2. Warga Rejang Lebong ikut bergabung karena tergiur keuntungan besar.
  3. Sosialisasi digelar dua kali di hotel Curup, dihadiri konten kreator.
  4. Aplikasi kini tak bisa diakses, saldo tak dapat ditarik karena alasan pajak 11 persen.
  5. Banyak pengguna rugi hingga jutaan rupiah, dugaan kuat VIR adalah skema ponzi.

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Aplikasi bernama VIR sempat ramai dibicarakan masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu, termasuk di Kabupaten Rejang Lebong.

Aplikasi ini diklaim bisa menghasilkan uang hanya dengan mengunggah foto sampah setiap hari.

Banyak warga yang tergiur ikut mendaftar karena iming-iming keuntungan besar dengan tugas yang dianggap mudah.

Beberapa pihak bahkan sempat menggelar sosialisasi dan perekrutan anggota baru, termasuk kegiatan meriah di salah satu hotel di Rejang Lebong untuk memperluas jaringan pengguna.

Namun belakangan, aplikasi yang disebut-sebut telah resmi terdaftar itu kini tidak bisa diakses lagi.

Sejumlah pengguna mengeluhkan uang atau saldo mereka tak bisa ditarik, dengan alasan harus membayar pajak sebesar 11 persen dari total saldo.

Kondisi ini membuat banyak pengguna mulai sadar bahwa aplikasi VIR diduga kuat merupakan skema ponzi atau penipuan investasi digital.

Berdasarkan penelusuran TribunBengkulu.com, penyebaran aplikasi ini di Rejang Lebong mulai masif setelah dua kali kegiatan sosialisasi di sebuah hotel di kawasan Curup.

Kegiatan kedua bahkan digelar cukup besar, dengan mengundang sejumlah konten kreator yang telah lebih dulu bergabung di aplikasi tersebut.

Kehadiran para konten kreator ini membuat masyarakat semakin tertarik untuk bergabung.

Dalam kegiatan tersebut, tidak ada ajakan secara langsung, melainkan dengan cara halus.

“Bagi yang mau bergabung silakan, bagi yang tidak mau tidak apa-apa,” ungkap salah satu peserta menirukan.

Selain melalui kegiatan tatap muka, promosi aplikasi VIR juga menyebar luas di media sosial seperti Facebook dan TikTok.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved