Bayi Tewas di Rejang Lebong

Kondisi Terkini Ibu Bayi yang Tewas Dianiaya Suami di Rejang Lebong: Trauma Berat, Sering Menangis

Peristiwa memilukan, bayi tewas dianiaya ayah kandung itu terjadi pada Jumat 7 November 2025.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
ALAMI TRAUMA - Tim UPTD PPA saat menjenguk langsung korban KDRT di rumah keluarganya, pada Jumat (21/11/2025). Korban masih alami trauma mendalam pasca kejadian tragis yang dialami bayinya, dan akan dibawa ke psikolog. 

Ringkasan Berita:
  • Kondisi terkini ibu bayi yang tewas dianiaya ayah kandung masih menderita trauma berat
  • Bayi H tewas dianiaya oleh ayah kandungnya, Ro (40) sementara sang ibu menderita sejumlah luka-luka
  • Kasus KDRT masih cukup sering terjadi di Rejang Lebong

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Duka mendalam masih menyelimuti seorang ibu muda di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu

Hingga kini, UI (34) terus diliputi trauma setelah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Tragisnya, kekerasan yang dilakukan sang suami juga merenggut nyawa bayinya yang baru berusia lima bulan.

Sang bayi berinisial H ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Jumat 7 November 2025.

Bayi H tewas dianiaya oleh ayah kandungnya, Ro (40), warga Dusun Talang Sawah, Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran.

Sementara, ibu korban UI mengalami luka pada bagian mulut setelah dipukul suaminya saat terjadi cekcok atau pertengkaran di rumah.

Hingga saat ini, kondisi Ul masih sangat terpukul. Trauma psikisnya belum pulih.

UI kerap menangis, merasa ketakutan, dan belum mampu menahan rasa kehilangan ketika mengingat nasib tragis bayinya.

“Kondisi korban masih mengalami trauma berat. Dia sering menangis dan ketakutan,” ungkap Kepala UPTD PPA Rejang Lebong, Titin Verayensi kepada TribunBengkulu.com, pada Jumat (21/11/2025). 

Menurut Titin, pihaknya terus melakukan pendampingan intensif kepada Ul.

Dalam waktu dekat, mereka akan membawa korban ke psikolog untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut guna memulihkan kondisi mentalnya.

“Kita akan terus dampingi. Korban juga segera kita rujuk ke psikolog untuk pemulihan trauma psikisnya,” tambahnya.

Titin menegaskan, kasus KDRT masih cukup sering terjadi di Rejang Lebong.

Sumber: Tribun Bengkulu
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved