Wabah PMK di Bengkulu
50 Sapi di Rejang Lebong Dilaporkan Terjangkit PMK, Peternak Diminta Tak Panik
Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan 50 ekor sapi ternak terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan 50 ekor sapi ternak terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kasus hewan ternak terjangkit PMK ditemukan di Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Zulkarnain.
Jumlah kasus sapi yang terinfeksi PMK ini ada kemungkinan bertambah.
"Sampel dari hewan ternak ini cuman 3 yang dikirim ke Balai Veteriner Lampung dan semua hasilnya postif terinfeksi PMK," kata Zulkarnain saat dihubungi oleh Tribunbengkulu.com, Kamis (16/6/2022) pagi.
Lanjutnya, sekitar 50 ekor sapi ini memang memiliki gejala yang sama. Seperti keluar air liur berlebihan dan berbusa dari mulut sapi, tidak mau makan dan kadang keluar darah dari hidung,
"Hewan ternak lain yang berkuku 2 juga bisa terserang, seperti kambing ataupun kerbau," ujarnya.
Zulkarnain mengimbau, jika peternak menemukan gejala PMK pada hewan ternaknya segera melaporkan hal tersebut.
"Peternak sapi ataupun peternakan hewan berkuku 2 lainnya, untuk selalu menjaga kebersihan kandang, jangan mencampurkan hewan ternak lama dan yang baru dibeli," ucap Zulkarnain.
Dalam penuturannya, Zulkarnain menjelaskan, pihaknya juga mengambil langkah untuk penyebaran PMK ini.
Baca juga: Kenali Gejala Hewan Ternak Tertular PMK, Puskeswan Bengkulu Selatan Gencar Monitoring Ternak Warga
Baca juga: Akibat Wabah PMK, Pemprov Bengkulu Tunda Pengadaan Bibit Sapi dari Lampung dan Jawa Timur
Baca juga: Daging Sapi Terjangkit Wabah PMK Aman Dikonsumsi, Kecuali Bagian Ini
"Untuk vaksin kami memang belum ada, namun kami menyuntikkan antibiotik pada hewan ternak ini. Vaksin untuk hewan ternak ini baru sampai pada Rabu (15/6/2022)," tuturnya.
Zulkarnain juga menambahkan, pemberian antibiotik ini untuk menyembuhkan luka pada hewan ternak.
Sejauh ini pihak Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong belum menerima adanya laporan kematian hewan ternak akibat PMK ini.
Sebetulnya kematian hewan ternak bukan diakibatkan oleh virus ini, namun hilangnya nafsu makan hewan.
"Alhamdulillah kemarin yang pertama terinfeksi hewan ternaknya sudah mau makan.
