Berita Kepahiang
Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid Minta Desa dan OPD 'Cawe-cawe' Tekan Angka Stunting, APBD Nihil
Pemkab Kepahiang meminta kepada pemerintah desa untuk ikut andil dalam penanganan stunting di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Pemkab Kepahiang meminta kepada pemerintah desa untuk cawe-cawe (membantu, ikut menangani, red) dalam menekan angka kasus stunting di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Lantaran anggaran penanganan stunting di APBD Kabupaten Kepahiang 2023 Rp 0 alias tak ada penanganan stunting.
Pemerintah Kabupaten Kepahiang juga nanti akan mengusulkan anggaran penanganan stunting di APBD Perubahan 2023.
"Untuk pihak desa diharapkan dapat membantu dalam penanganan stunting, setidaknya menyisihkan anggaran di pemerintah desa Rp 25 Juta," ungkap Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid usai menghadiri acaranya rembuk stunting di Gedung Serba Guna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepahiang, Selasa (27/6/2023).
Tak hanya pihak pemerintah desa yang harus ikut membantu dalam penanganan stunting di Kabupaten Kepahiang, Bupati Kepahiang juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ikut andil dalam penanganan stunting di Kabupaten Kepahiang.
"Semua OPD terkait wajib ikut serta dalam penekanan stunting. Namun akan kita usulkan juga pada APBD-P nanti untuk anggaran stunting," tutur bupati.
Menurut bupati, upaya tersebut merupakan pengoptimalan penanganan stunting di Kabupaten Kepahiang.
Pihaknya juga melaksanakan pertemuan lintas sektor "Rembuk Stunting" untuk membahas tindak lanjut soal penanganan stunting yang ada di Kabupaten Kepahiang.
"Rembuk Stunting yang dilaksanakan bersama lintas sektor tersebut dilaksanakan untuk mencari cara atau upaya dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kepahiang hingga 14 persen sampai tahun 2024 nanti," jelasnya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Kepahiang paling besar di Provinsi Bengkulu dibanding dengan Kabupaten dan kota lainnya.
Ia mengatakan saat ini isu nasional penanganan stunting menjadi program penting untuk kita.
"Untuk itu semua upaya dan program yang sudah diwacanakan patut dicoba untuk penanganan stunting di Kabupaten Kepahiang ini," kata Bupati.
Dikatakan bupati, untuk saat ini program yang sedang berjalan adalah program orang tua atau bapak asuh.
Saat ini sudah ada ratusan bapak asuh yang akan memberikan bantuan makanan sehat kepada para penderita stunting yang ada di 20 desa lokus pada 8 kecamatan di Kepahiang.
"Sudah berjalan, masih dilakukan pendataan terhadap warga, untuk program lainnya, sampai saat ini masih sedang disusun lebih lanjut. Mengingat anggaran khusus penanganan stunting di Kepahiang tidak ada," ujar bupati.
Baca juga: Libur Panjang Idul Adha, Wakil Bupati Kepahiang Zurdi Nata Ingatkan ASN Tak Tambah Libur
| Pro-Kontra Stiker Keluarga Miskin di Kepahiang, DPRD: Berikan Pengertian, Jadi Masyarakat Tidak Malu |
|
|---|
| Rumah Penerima Bansos di Kepahiang Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Warga Akui Malu dan Pasrah |
|
|---|
| Bukan Sekadar Label, Pengamat Sosial: Stiker Penerima Bansos Upaya Mendidik Masyarakat-Jaga Keadilan |
|
|---|
| Warga Kepahiang Mengaku Sedih Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Tahan Malu demi Bansos |
|
|---|
| 40 Peserta Lulus Seleksi Administrasi Lelang Jabatan di Kepahiang, Lanjut Uji Kompetensi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Unsur-Forkopimda-Kepahiang-Menandatangani-nota-kesepahaman-penanganan-stunting.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.