Berita Kepahiang

Krisis Air Bersih di Kepahiang, Warga Terpaksa Mandi Sungai hingga Beli Air saat Hajatan

Kekurangan Air Bersih di Desa Westkust Kepahiang, setiap hajatan warga membeli air bersih Rp 70 ribu per tandon.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
Warga Desa Westkust Kepahiang usai mandi di aliran sungai, antre di tandon air untuk mengambil air bersih setiap hari selama musim kemarau ini. Saat Hajatan warga harus membeli air bersih Rp 70 tibu per tandon. 

"Kalau nyuci pakaian dan mandi di sungai, kalau untuk masak, sama yang lain harus ambil air di tandon, kalau jalan ke sungai dari rumah sekitar 1 kilometer," bebernya. 

Warga Westkust juga mengantre untuk mengambil air bersih di tandon yang sudah disediakan. Pasalnya hanya ada satu tandon. 

Puluhan jerigen milik warga ditaruh di sekitar tandon, mereka bergantian mengisi jerigen miliknya. 

Dalam sehari masyarakat bisa mengisi air bersih sebanyak 3 kali jerigen, untuk kebutuhan di rumah masing-masing. 

"Biasanya 3 kali jerigen sudah cukup untuk kebutuhan air bersih di rumah," kata Sulastri (45) yang sedang mengantre air bersih. 

Sulastri juga menjelaskan, jika dirinya berjalan kaki dari rumah ke tandon air membutuhkan waktu sekitar satu jam. 

Tandon air bersih yang disediakan ini, ramai pada waktu tertentu, seperti pada saat pagi hari, siang hari dan saat sore hari warga sudah mengantri di tandon air. 

"Kalau pagi hari mau mandi langsung ke sungai, lalu langsung ke tandon air. Sekeluarga mandi di sungai," ucap Sulastri. 

Baca juga: Dampak Musim Kemarau, 38,5 Hektare Lahan Sawah di Kepahiang Alami Kekeringan

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved