Suami Bunuh Istri di Kepahiang

Tanggapi Kasus Suami Bunuh Istri di Kepahiang, DPRD Sebut Anak Korban Harus Dapat Perlindungan

Nanto Husni anggota DPRD Kepahiang, Anak Korban mendapatkan perlindungan dan hak sebagai anak.

Panji Destama/ Tribunbengkulu.com
Anggota DPRD Kepahiang, Ketua Komisi I, Nanto Husni saat diwawancarai, terkait Kasus Suami Bunuh Istri di Kepahiang, pada Selasa (24/10/2023). 

Sudah sejak lama bekerja di mebel kayu dekat dengan rumahnya ini, terduga pelaku ini dikenal laki-laki yang tidak memiliki banyak tingkah. 

"Orangnya lurus-lurus saja, beliau (Terduga pelaku, red) tidak pernah bermain judi ataupun yang aneh-aneh, paling pulang dari kerja langsung ke kamar tidur, suami kakak juga tidak suka memiliki hutang dengan orang, dia (terduga pelaku, red) juga dikenal pendiam," jelasnya. 

Hubungan keluarga korban dan terduga pelaku juga terbilang harmonis, pasalnya selama korban dan terduga pelaku tidak pernah adanya keributan yang melibatkan pihak keluarga. 

Ia menjelaskan, saat kejadian itu korban sempat terucap untuk mengajak terduga pelaku bercerai. 

"Saat kejadian mungkin almarhum (korban, red), tersulut emosi, namanya orang emosi, karena beberapa waktu belakang suami almarhum ini, sakit jadi suka ngomong terus," kata Marlina. 

Pihak keluarga juga telah mengikhlaskan kepergian korban, keluarga korban juga tak menaruh dendam dengan peristiwa yang terjadi. 

Menurutnya kejadian seperti ini sudah terjadi, pihaknya juga berharap dari pihak keluarga suami kakaknya datang ke rumah duka. 

"Kalau kejadian ini kami sudah mengikhlaskannya, untuk proses hukum kami serahkan ke pihak kepolisian, seperti apa nanti proses hukumnya," tutupnya. 

Sosok Korban

Adik kandung Korban, Marlina (30) menceritakan bagaimana keseharian Ayu dengan dirinya. 

"Kakak (Ayu, red) dikenal baik di keluarga, orangnya ramah, suka bergaul," ungkap Marlina saat diwawancarai oleh TribunBengkulu.com, pada Senin (23/10/2023). 

Dirinya belum bisa melupakan kenangan bersama sang kakak, pasalnya korban semasa hidupnya kerap membantu, adiknya. 

Dulu, korban kerap meminta diantarkan oleh adiknya ini, jika ingin berpergian, seperti berbelanja ke pasar. 

"Karena kakak saya itu (Ayu, red) dengan saya itu sangat dekat, ditambah posisi rumah saya dan dia itu berdekatan," tuturnya. 

Ayu sendiri merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara, Ayu yang lahir di Kepahiang pada tanggal 29 April 1989 ini masih banyak meninggalkan cerita di dalam keluarga. 

Korban dengan kakak dan adik-adiknya ini, juga terbilang suka menolong keluarga. Korban juga dikenal sangat menyayangi Anak-anakya dan suaminya. 

"Selama almarhum masih hidup, kami dengan dia (Ayu, red) tidak pernah ada sedikitpun cek-cok ataupun ribut sesama adik-beradik," tutupnya. 

Korban sendiri sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pensiunan Belakang, pada Minggu 22 Oktober 2023 kemarin. 

Detik-detik Penangkapan

Penangkapan terduga pelaku yang nekat habisi nyawa istrinya sendiri di Kepahiang, cukup dramatis. 

Dalam penangkapan sendiri, pihak Kepolisian dibantu oleh warga Sekitar, pasalnya saat hendak diamankan, terduga pelaku membawa senjata tajam jenis pedang dan Pisau. 

"Tadi kita dibantu dengan warga untuk mengamankan terduga pelaku, karena terduga pelaku membawa dua senjata tajam dan mengancam, anggota kita serta warga," ungkap IPTU Doni Juniansyah, pada Minggu (22/10/2023). 

Lanjut Doni, pihaknya sempat melakukan negosiasi dengan terduga pelaku, namun terduga pelaku tak mah menyerahkan senjata tajamnya. 

Akhirnya, orang tua terduga pelaku membujuk terduga pelaku untuk memberikan senjata tajam tersebut. 

"Usai dibujuk terduga pelaku menyerahkan senjata tajamnya ke orang tuanya, saat dibujuk dan diamankan," jelasnya. 

Lalu warga dan pihak kepolisian langsung mengamankan terduga pelaku, namun saat diamankan terduga pelaku sempat mengamuk. 

Pihaknya pun langsung mengendalikan kondisi di lokasi kejadian, alhasil akhirnya terduga pelaku berhasil diamankan. 

"Terduga pelaku langsung kita bawa ke RSUD, untuk dilakukan pertolongan, pasalnya terduga pelaku sempat menusuk perutnya dan meminum racun," tutupnya. 

Kronologi

Kasus suami bunuh istri di Kepahiang, yang terjadi di Kelurahan Tebat Karai, Kepahiang, pada Minggu (22/10/2023). 

Kejadian itu sempat menghebohkan warga Kelurahan Tebat Karai. Bagaimana Kronologi Kejadian Tersebut? 

Kejadian tersebut, terjadi sekitar pukul 12.45 WIB, dimana terduga pelaku berinisial MA menusuk perut sebelah kanan dan dada sebelah kiri korban Ayu yang merupakan istri dari terduga pelaku. 

"Tadi kita dapat informasi dari masyarakat, adanya kejadian tersebut, langsung ke TKP," ungkap IPTU Doni Juniansyah, pada Minggu (22/10/2023). 

Saat sebelum terjadi penusukan tersebut, korban sempat menegur suaminya yang sedang merokok di dalam kamar. 

Tak terima ditegur, terduga pelaku langsung mengambil senjata tajam jenis pedang yang berada didalam kamar. 

Keduanya sempat cek-cok, karena korban meminta untuk diceraikan oleh sang suami, lantas sang suami dan mengambil senjata tajam pisau di dapur, lalu menusukkan nya di badan korban. 

"Terduga pelaku sempat meminum racun, usai menusuk perut korban, dan turun dari lantai 2 ke lantai 1," tuturnya. 

Warga sekitar sempat, heboh karena terduga pelaku sempat duduk di teras rumah orang tuanya, sembari memegang dua unit senjata tajam. 

Polisi yang datang akhirnya, melakukan negosiasi dengan terduga pelaku, karena dikhawatirkan senjata tajam yang dipegang oleh terduga pelaku melukai warga. 

Terduga Pelaku juga sempat beberapa kali mengancam pihak Kepolisian saat sedang mengajak terduga untuk dilakukan negosiasi. 

"Akhirnya terduga pelaku berhasil kita amankan, dan korban bersama terduga pelaku dibawa ke RSUD, namun korban dinyatakan meninggal dunia saat di RSUD," tutupnya. 

Saat ini, terduga pelaku sedang dirawat di RSUD Kepahiang, pasca meminum racun dan menusuk dirinya dibagian perut. 

Polisi juga sudah berjaga di RSUD Kepahiang, untuk mengamankan terduga pelaku. 

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved