Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan
'Saya Diteror' Pengakuan Ibu George Sugama Halim usai sang Anak Jadi Pelaku Penganiayaan Karyawannya
Pengakuan Ibu George Sugama Halim akui diteror oleh orang tak dikenal usai sang anak viral karena kasus penganiayaan.
Namun rupanya sebelum menjadi tersangka, ibu George dinilai ingin menutupi kasus penganiayaan yang dilakukan sang anak.
Dikatakan Dwi Ayu, Linda Pantjawati disebut akan melaporkan korban ke polisi jika dia tak menghapus video penganiayaan anaknya itu.
"Ibu pelaku sejak (kasus) ini viral dia bilang kalau video enggak dihapus, bakal laporin ke polisi. Tapi chat-nya dihapus. Itu bilang lewat chat," ujar Dwi Ayu Darmawati dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (17/12/2024).
Ditanya apakah ada karyawan lain yang mengalami penganiayaan, Dwi Ayu tak tahu soal itu.
"Saya enggak tahu. Saya taunya mulut aja, karyawan kayak dimaki-maki. Karyawan lainnya yang kena. Mereka tidak melapor, mungkin enggak berani, atau enggak ada bukti," terangnya.
Saat ditanya soal bukti rekaman penganiayaan, korban membenarkan adanya kamera CCTV di lokasi yang merekam peristiwa tersebut.
"Ada, karena CCTV disana banyak," ungkapnya.
Saat ini Dwi berharap agar tidak ada lagi korban yang mengalami penganiayaan sama seperti yang dialaminya.
Dwi Sempat Ingin Resign Sebelum Dianiaya Tapi Dicegah
Sebelum kejadian penganiayaan, rupanya Dwi Ayu sempat ingin resign tapi dicegah oleh saudara laki-laki George Sugama Halim.
Dwi Ayu merupakan korban penganiayaan anak bos toko roti di Cakung, George Sugama Halim.
Video saat Dwi dianiayapun viral di media sosial hingga membuat pihak kepolisian menangkap George dan ditetapkan sebagai tersangka.
Dwi Ayu dianiaya George berulang kali, terakhir pada pukul 21.00 WIB, 17 Oktober 2024.
Sebenarnya Dwi Ayu rupanya bukan kali ini saja dianiaya.
"Ada hal lain dari sebelum kejadian pernah ngatain saya miskin, babu, 'orang miskin kayak lu gak bisa masukin gua ke penjara gua nih kebal hukum'. Bulan September 2024," kata D.
Ia sebenarnya sudah berniat mengundurkan diri, tapi ditahan oleh adik George Sugama Halim.
"Mau resign tapi ditahan sama adiknya pelaku. Akhirnya saya dan karyawan lain minta perjanjian kalau saya gak mau antar makanan si pelaku lagi," katanya.
Sampai kejadian terulang lagi di toko roti Kelapa Gadung, Jakarta Utara.
"Pas saya nolak berkali-kali dia lempar saya pakai patung, bangku, mesin EDC BCA, saya ditarik sama ayah pelaku. Karena HP sama tas di dalam akhirnya saya balik lagi tapi dilempar pakai kursi," kata D.
Saat itu ia kabur ke tempat lain, D justru terpojok tak bisa melarikan diri.
"Saya kabur ke tempat banyak oven, saya dilempar lagi pakai barang, akhirnya saya dilempar pakai loyang kue sampai kepala saya berdarah. Dia kabur ke belakang baru saya bisa kabur ke luar toko," katanya.
Dwi sempat menuntut keadilan ke sejumlah kantor polisi, tapi ditolak.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Masih Ingat Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan hingga Babak Belur? Kini Dituntut Penjara 1 Tahun |
|
|---|
| Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Anak Bos Roti Keluar, George Sugama Halim Tetap Jalani Hukuman |
|
|---|
| Bukti George Anak Toko Roti Tak Alami Gangguan Mental, Tim Hukum LBF Siap Usut Tuntas |
|
|---|
| Pengacara Dwi Ayu Sebut George Tak Miliki Keterbelakangan Mental, Polisi Ungkap Faktanya |
|
|---|
| Imbas Kasus Penganiayaan Dwi Ayu, Toko Roti Lindayes Didesak Dicabut Sejumlah Karyawan Pilih Resign |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Saya-Diteror-Pengakuan-Ibu-George-Sugama-Halim-usai-sang-Anak-Jadi-Pelaku-Penganiayaan-Karyawannya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.