Viral Lokal

VIR Bikin Heboh, Pemkab Kepahiang Bengkulu Minta Masyarakat Cerdas: Dapat Uang Itu Harus Kerja!

Pemkab Kepahiang ikut mengomentari soal aplikasi VIR yang kini membuat heboh warga Kepahiang dan Rejang Lebong, Bengkulu.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
VIR DI KEPAHIANG - Sekda Kepahiang Provinsi Bengkulu, Hartono pada Kamis (13/11/2025). Dia mengatakan masyarakat harus cerdas jika ingin mencari uang tambahan. 

Menurut Kamaludin, aplikasi VIR memiliki indikasi dugaan penipuan. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap aplikasi serupa.

Pasalnya, aplikasi seperti VIR dibuat menarik bagi masyarakat awam dengan iming-iming kemudahan memperoleh keuntungan besar tanpa bekerja.

Hal itu dinilainya tidak masuk akal, apalagi dengan klaim keuntungan yang sangat tinggi. Misalnya, suku bunga deposito sekitar 4 persen, tetapi keuntungan di aplikasi ini diklaim jauh lebih besar.

Namun, sistem tersebut dibuat seolah-olah logis sehingga banyak orang tertarik bergabung.

“Jadi kita harus waspada dan mencari informasi, baik kepada teman maupun lembaga resmi seperti OJK, agar mengetahui apakah aplikasi ini benar atau tidak,” tutup Kamaludin.

Klarifikasi Promotor VIR di Kepahiang

Sementara itu, promotor aplikasi VIR di Kabupaten Kepahiang, Faisol Husein, akhirnya buka suara terkait banyaknya anggota yang mengaku tidak bisa menarik uang mereka.

Usai mendatangi Polres Kepahiang pada Rabu (12/11/2025), Faisol mengatakan selama ini dirinya berhasil mendapatkan keuntungan dari VIR dan bahkan sempat menarik hingga Rp50 juta per bulan.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, seluruh dana di aplikasi tidak dapat dicairkan. Ia juga diminta membayar pajak terlebih dahulu sebelum pencairan.

Faisol mengaku harus membayar pajak sebesar Rp57 juta agar saldo dapat dicairkan.

“Kata perusahaan, bayar pajak dulu, baru bisa dana dicairkan. Tapi, tidak ada jaminan setelah bayar pajak, saldo itu bisa dicairkan. Makanya saya bilang ke anggota, saya tidak akan bayar pajak, karena tidak ada jaminan bayar pajak besok saldo bisa cair,” kata Faisol.

Ia membenarkan bahwa dirinya merupakan orang pertama yang memperkenalkan VIR di Kepahiang dan Bengkulu.

Awalnya, ia mengetahui aplikasi tersebut dari media sosial Facebook dan mengembangkannya di Kepahiang dengan modal awal Rp300 ribu hingga terus berkembang.

Karena itu, ia memiliki banyak anggota, dan banyak di antaranya kini tidak dapat menarik saldo.

Beberapa anggota bahkan mengancam akan membakar dan menjarah rumahnya pada Selasa (11/11/2025) malam.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved