ViralLokal
Banyak Warga Kepahiang Jadi Korban Aplikasi VIR, Polisi Siap Turun Tangan
Kapolres Kepahiang, M Faisal Pratama mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur aplikasi atau investasi yang menjanjikan keuntungan besar
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Ringkasan Berita:
- Masyarakat yang sudah jadi korban, kapolres mempersilahkan untuk datang, dan membuat laporan resmi di Polres Kepahiang.
- Masyarakat diimbau untuk tidak tergiur aplikasi atau investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Heboh aplikasi yang mengklaim bisa menghasilkan uang dari foto sampah, Veolia International Resource Recycling Group Indonesia atau VIR di Kepahiang Bengkulu, membuat polisi angkat bicara.
Kapolres Kepahiang, M Faisal Pratama mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur aplikasi atau investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
"Modus seperti ini sering merupakan skema piramida atau ponzi yang berpotensi merugikan masyarakat," kata Faisal kepada TribunBengkulu.com, Jumat (14/11/2025) pukul 16.48 WIB sore.
Namun, untuk masyarakat yang sudah jadi korban, kapolres mempersilahkan untuk datang, dan membuat laporan resmi di Polres Kepahiang.
Nantinya, laporan ini akan ditindaklanjuti sesuai aturan dan Undang-Undang (UU) yang berlaku.
"Silahkan, bagi masyarakat yang sudah menjadi korban, silakan untuk melapor ke polres," ujar Faisal.
Sementara, promotor Veolia International Resource Recycling Group Indonesia atau VIR di Kepahiang Bengkulu, Faisol Husein menyatakan dirinya sudah keluar dan tidak lagi bergabung dengan aplikasi ini.
Baca juga: Awal Mula Heboh Aplikasi VIR di Kepahiang: Ramai ASN dan Warga Ikut, Kini Saldo Tak Bisa Ditarik
Menurut Faisol, dirinya merasa VIR tidak logis lagi, saat meminta member untuk membayarkan pajak, baru saldo bisa ditarik.
Menurut dia, aturan ini tidak masuk akal, sehingga dia tentang. Apalagi, pajak itu dibayarkan pakai uang sendiri, tidak pakai saldo yang ada.
Pembayaran pajak juga dinilai tidak masuk akal, karena dibayarkan ke saldo perusahaan, bukan ke negara.
"Langsung saya sampaikan, saya menolak semua keputusan perusahaan. Saya sampaikan di semua grup, jangan bayar pajak, karena tidak ada jaminan saldo akan dicairkan," kata Faisol kepada TribunBengkulu.com, Kamis (13/11/2025).
Akibat penentangan ini, Faisol mengaku dirinya kemudian dikeluarkan dari perusahaan. Dirinya juga sudah didepak dari grup WA VIR, meski dirinya ada di level tertinggi, manajer level 6.
Faisol juga menegaskan dirinya siap bertanggungjawab dan akan menghadapi semua resiko yang disebabkan oleh VIR ini.
Termasuk, jika nanti harus diperiksa oleh pihak berwenang seperti kepolisian.
| Awal Mula Heboh Aplikasi VIR di Kepahiang: Ramai ASN dan Warga Ikut, Kini Saldo Tak Bisa Ditarik |
|
|---|
| Kronologi Heboh Aplikasi VIR di Bengkulu, Janji Cuan dari Foto Sampah hingga Peringatan Resmi OJK |
|
|---|
| Pengakuan Promotor Aplikasi VIR di Kepahiang Diteror, Rumah Diancam Dibakar-Nyaris Dijemput Paksa |
|
|---|
| Aplikasi VIR Klaim Bisa Hasilkan Uang dari Foto Sampah, OJK Bengkulu Ingatkan Hal Ini |
|
|---|
| OJK Bengkulu Bongkar Fakta Aplikasi VIR Belum Berizin, Masyarakat Diminta Waspada |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kapolres-Kepahiang-soal-maling-kopi.jpg)