Viral Lokal

Cerita ASN di Kepahiang Bengkulu Ikut Aplikasi VIR, Awalnya karena FOMO

S mengatakan dirinya ikut VIR beberapa minggu yang lalu. Awalnya, S menyetor deposito sebesar ratusan ribu Rupiah

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Tangkapan layar aplikasi VIR
VIR DI KEPAHIANG - Tampilan aplikasi VIR pada Kamis (13/11/2025). Tidak ada fitur apapun selain pemberitahuan pemberhentian layanan bisnis dengan alasan pajak. 

Faisal Husein angkat bicara mengenai banyak anggota atau member yang mengaku tidak bisa lagi menarik uang mereka di aplikasi VIR.

Usai ke Polres Kepahiang pada Rabu (12/11/2025), Faisol mengatakan selama ini, dirinya berhasil di VIR, dan sudah bisa menarik Rp 50 juta, per bulan.

Tapi, beberapa hari ini, seluruh dana di aplikasi tidak bisa dicairkan, dan tiba-tiba ada kewajiban untuk membayar pajak.

Faisol sendiri mengatakan ia harus membayar pajak sebesar Rp 57 juta, baru dana bisa dicairkan.

"Kata perusahaan, bayar pajak dulu, baru bisa dana dicairkan. Tapi, tidak ada jaminan setelah bayar pajak, saldo itu bisa dicairkan. Makanya saya bilang ke anggota, saya tidak akan bayar pajak, karena tidak ada jaminan bayar pajak besok saldo bisa cair," kata Faisol.

Faisol sendiri membenarkan bahwa dirinya yang pertama memperkenalkan VIR di Kepahiang dan Bengkulu.

Awalnya, dia mengetahui VIR dari media sosial Facebook, dan mengembangkannya di Kepahiang, dengan modal awal Rp 300 ribu, dan terus berkembang.

Karena itu, dia memiliki banyak anggota, dan banyak yang tertahan saldonya.

Beberapa anggota ini kemudian mengancam akan membakar dan menjarah rumahnya pada Selasa (11/11/2025) malam.

Karena merasa terancam, Faisol pada Rabu pagi kemudian berkonsultasi ke Polres Kepahiang, dengan ancaman yang dia terima.

"Dan katanya, polres siap membantu, kalau ada orang yang mengancam saya," ungkap dia.

Sementara, di media sosial yang ada di Kepahiang, beberapa akun mengaku jadi korban dengan aplikasi VIR, dengan dana atau saldo yang sudah tidak bisa ditarik.

Salah satu korban, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan dirinya telah mengalami kerugian sampai jutaan Rupiah.

Awalnya, penarikan saldo lancar, dan sudah sempat beberapa kali penarikan.

Namun, pada Selasa (11/11/2025) malam, saldo tidak bisa lagi ditarik, dengan alasan pajak.

"Pokoknya, jutaan saya rugi," kata dia.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved